Jakarta, suarakompas.com - Pengamat kebijakan publik, Sugiyanto (SGY), menilai komitmen Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo dalam menata dan merevitalisasi pasar tradisional layak diapresiasi.
SGY mengatakan, ia telah mengikuti perkembangan 153 pasar tradisional di Jakarta sejak era Gubernur Fauzi Bowo, bahkan pernah mendampingi pedagang ketika terjadi pembongkaran Pasar Koja pada 2009.
Menurutnya, klaim Ketua Umum Puskoppas yang menyebut 40 persen atau sekitar 60 pasar tradisional di Jakarta dalam kondisi kumuh tidak tepat.
“Jika mengacu pada definisi kumuh di KBBI dan konteks perkotaan, tidak logis menyebut ada 60 pasar tradisional di Jakarta yang benar-benar masuk kategori kumuh,” kata SGY, Jumat (19/9).
Ia merujuk pada data resmi Pasar Jaya tahun 2025, yang menunjukkan hanya 34 pasar (22 persen) berstatus rusak. Sementara itu, 30 pasar masih cukup baik, 80 pasar dalam kondisi baik, dan 9 pasar sedang dibangun. Tren perbaikan juga terus terjadi: pada 2024 ada 34 pasar rusak, tahun 2023 ada 44 pasar, dan 2022 sebanyak 55 pasar.
Pasar Jaya, lanjutnya, telah melakukan langkah nyata, antara lain:
- Mengecat ulang 67 pasar, termasuk Pasar Gondangdia, Paseban, Tomang Barat, hingga Jatinegara.
- Merevitalisasi 9 pasar dengan anggaran PMD, serta merencanakan 3 pasar lain bersama pihak ketiga.
- Menata pedagang kaki lima, melakukan perawatan sipil dan mekanikal-elektrikal di 99 pasar, memperbaiki toilet pasar, hingga membangun fasilitas olahraga di sejumlah pasar.
- Mengembangkan sistem pembayaran digital dan pemasaran kios berbasis daring di puluhan pasar bekerja sama dengan perbankan dan mitra swasta.
Ia juga menilai Gubernur Pramono Anung telah menunjukkan kepemimpinan yang bijak dan elegan. “Respon beliau sangat tenang, tepat, dan terukur. Kebijakan revitalisasi dilakukan tanpa menyalahkan pedagang atau Pasar Jaya, tetapi semata-mata demi kepentingan masyarakat,” ujar SGY.
“Ini contoh sikap pemimpin yang patut diapresiasi, karena memadukan kepedulian kepada pedagang dengan program nyata revitalisasi pasar tradisional,” tambahnya. Rill/red
0Komentar